Selasa, 18 Agustus 2015

NTB Hanya Punya Tiga "Guide"

Nusa Tenggara Barat kekurangan pemandu wisata yang memimpin Bahasa Mandarin. Realitasnya, wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok jadi satu diantaranya negara yang sangat banyak mengunjungi Indonesia.

“Kendala anda merupakan guide (pemandu tamasya) yang berbahasa asing. Jumlah pemandu berwisata yang mampu berbahasa Mandarin hanya tiga orang,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan serta Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Moh. Faozal usai jumpa pers “Lombok Sumbawa Pearl Festival” pada Jakarta, Rabu (5/7/2015).

Dia membandingkan dengan jumlah pemandu bertamasya yang memimpin Bahasa Mandarin di Bali. Faozal menyebut terdapat makin dari 20 orang pemandu tamasya yang dapat berbahasa Mandarin.

“Tapi kita sangat berupaya demi memenuhi nilai prima tour guide untuk pelancong Tiongkok,” ucapnya.

Faozal membicarakan jika pihaknya akan memberi pelatihan bahasa asing merupakan Mandarin demi segala pemandu berlibur. Dan begitu, jelas Faozal, wisman Tiongkok tetap mampu berwisata pada Nusa Tenggara Barat.

Dalam season 2014, kunjungan wisman Tiongkok menuju Indonesia sebanyak 959.231 orang. Pada tahun 2015, Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia sebanyak dua juta pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar