Rabu, 05 Agustus 2015

Bali Tetap Stabil

Terkait dengan acara Gunung Raung, Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta supaya penanganan informasi dari pusat krisis dampak erupsi gunung itu makin akurat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Kepada Arief, pusat krisis pada Ngurah Rai menuju depannya wajib dapat mengadakan keterangan lengkap jam-jam penerbangan dari serta pergi pada akhirnya calon penumpang terutama pelancong asing sukses mengetahui jadwal yang akurat. ”Ini menentukan dikarenakan Bali adalah pariwisata nomor satu pada Indonesia,” katanya saat mengunjungi Ngurah Rai, Selasa (4/8/2015).

Dia berhasrat koordinasi seluruh pihak, maksimal bandara, pemerintah Bali, ataupun pelaku pariwisata, mampu menambah akurasi berita. Arief mencurahkan contoh, jika telah kembali penutupan, semaksimal mungkin mencurahkan data akurat tentang jadwal penerbangan serta alternatifnya, apakah berhasil ditempuh ke bandara selain Ngurah Rai, semacam menuju Bandara Mancanegara Pulau Lombok, sesudah tindakan jalan darat juga laut.

”Kami berupaya memprioritaskan promosi tamasya Bali agar stabil. Bukan berada yang bisa memprediksi arah angin saat bencana alam mirip ini,” ujarnya.

Berpedoman prediksi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, potensi pelancong yang hilang sejak terdampak tetangga sebulan, satu kota 30.000 orang. Pariwisata Bali yang terkena tersebut dalam antaranya datangnya pembatalan pemesanan kamar hotel, obyek berlibur sepi, dan sepinya pasaran oleh-oleh. Rata-rata, pengunjung asing berhasil mengeluarkan harga per orang 3.000 dollar Amerika Serikat.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Yuniarta menyatakan, pihaknya sungguh mengamati mendata secara akurat dampak dari buka-tutup Ngurah Rai, khususnya sebulan itu. Demikian pula General Manager Angkasa Pura Ngurah Rai Trikora Harjo. Ia berjanji akan mengklarifikasi koordinasi serta menampilkan berita lengkap dengan akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar